Jika membahas tentang keuangan saya tipe orang yang dulu berpikir gimana nanti pasti ada rezekinya tapi sekarang sudah tidak lagi meskipun Allah Sang Pemberi dan Pembuka rezeki kita sebagai makhluknya wajib ikhtiar terlebih dahulu dan tidak boros jika mempunya harta berlebih. Dan ini masih jadi PR buat saya pribadi yang kadang belanja barang tidak dibutuhkan. Tapi Alhamdulilllah sekarang sudah bisa mengerem keinginan tapi lebih memilih berbelanja barang yang dibutuhkan.
Agar biaya persalinan cukup nanti, sedari dini saya sudah afirmasi ingin lahiran normal di bidan karena biaya lebih murah dan masih di cover BPJS untuk anak ketiga ini. Selain itu biaya kontrol kandungan yang sudah kami persiapkan di kehamilan ketiga ini cukup ke bidan langganan yang membantu persalinan anak 1 dan 2. USG kandungan cukup kami lakukan satu kali di tiap trimester kehamilan. Tapi ternyata Allah berikan ujian pada saat masuk kehamilan 7 bulan, saya dan suami diuji sakit covid19 dimana itu menambah pengeluaran kami untuk berobat dan test swab. Alhamdulillah setelah isolasi mandiri selama kurang lebih satu bulan kami dinyatakan negatif dan kemaren kontrol kandungan pun janin dalan keadaan sehat dan gerakannya aktif.
Selain dana persalinan kami pun harus menyiapkan dana keuangan untuk membeli perlengkapan bayi dan ibunya nanti, beruntungnya ternyata Allah kasih jenis kelamin perempuan lagi jadi bisa sebagian pakaian kakaknya bisa dipakai sang adik nanti tinggal membeli yang belum ada, diantaranya :
- Baju tangan lekbong
- Gurita bayi tali
- Sarung tangan dan kaki
- Topi bayi
- Slaber
- Jaket Bayi
- Popok Newborn
- Pembalut bersalin
- Kapas dan tisu basah
Alhamdulillah sisanya masih ada peninggalan kakak-kakaknya dulu jadi tidak begitu banyak yang dibeli. Tinggal sekarang kami fokus untuk mempersiapkan biaya persalinan. Berikut tips dari perencana keuangan agar biaya persalinan cukup.
- Tentukan Metode Persalinan, kondisi kehamilan setiap wanita berbeda-beda bila dokter menyatakan kehamilan kita sehat maka yakin dan pilihlah melahirkan dengan metode lahiran normal. Ada beberapa pilihan melahirkan secara normal di antaranya, melahirkan di rumah (home birth), di bak mandi (water birth), tidak memotong plasenta (lotus birth), normal dengan anestesi, normal dengan induksi, dan lain-lain. Namun sebaliknya, jika dokter menyatakan kehamilan bermasalah, bisa jadi harus melahirkan secara Caesar.
- Tentukan Tempat Persalinan, pilihlah lokasi melahirkan dengan jarak rumah yang tidak terlalu jauh. Jika ingin melahirkan melalui operasi Caesar atau normal dengan epidural, tent harus memilih rumah sakit dengan fasilitas kamar operasi dan dokter anestesi.
- Pilihlah Tenaga Medis dan Pendukung, peranan tenaga medis sangatlah penting ketika akan melahirkan bayi dalam kandungan. Sama halnya seperti jodoh, pendamping persalinan pun harus cocok. Maka dari itu, pada awal kehamilan disarankan untuk berkonsultasi dengan beberapa dokter atau bidan/doula sampai merasa sangat cocok dengannya.
- Lakukan Riset Kebutuhan Biaya Persalinan, setelah menentukan metode persalinan, lokasi, dan tenaga medis, Anda sebaiknya mencadangkan plan B yang merupakan biaya tertinggi, bila akhirnya persalinan tidak berjalan sesuai rencana. Bila sesuai rencana, tentu akan ada dana lebih yang bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya.
- Tentukan Sumber Dana, ada tiga pilihan untuk menentukan sumber dana biaya melahirkan, bisa dari BPJS Kesehatan, dari pergantian asuransi kesehatan kumpulan dari kantor, atau dari dana tabungan.
- Menabung, jika penggantian dari asuransi kesehatan maupun BPJS Kesehatan masih terdapat selisih atau tidak ditanggung asuransi, maka harus mempersiapkan dana secara mandiri. Dana sebaiknya ditempatkan di reksa dana pasar uang, mengingat bentuknya yang dapat pasti akan digunakan dalam waktu dibawah satu tahun.
- Antisipasi Resiko Khusus, tetap perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, dengan menyiapkan dana darurat. Kemungkinan terburuk bisa karena sakit sebelum melahirkan, bayi lahir prematur, bayi menderita sakit bawaan atau ibu mengalami komplikasi. Dan jumlah dana darurat yang harus dipersiapkan sebaiknya mencapai 10% dari total budget biaya melahirkan. Dana ini sebaiknya disimpan dalam bentuk yang mudah dijadikan tunai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar